Panas terik Surabaya siang itu menemui Bu Lilis (42) yang sedang setia menunggu pembeli di gerobak mango sticky rice-nya. Tak disangka, notifikasi transfer dana Rp185 juta dari ROYALMPO yang tiba tiba-tiba akan mengubah nasib ibu dua anak ini dari pedagang kaki lima menjadi pemilik gerai modern...
Maya: "Tahu gak, Bu Lilis yang jual mango sticky rice depan kampus itu sekarang punya gerai sendiri!"
Dina: "Yang rasanya legend itu? Gila, aku tiap minggu beli dari dia sejak masih dorong gerobak!"
Maya: "Katanya dapet jackpot dari ROYALMPO pas lagi sepi pembeli, langsung transfer ke rekening!"
Dina: "Nah lo! Kita main slot cuma buat hiburan, ini malah jadi modal usaha beneran"
Maya: "Katanya pas dapat notif transfer, sampe ngecek berkali-kali ke bank, kira salah kirim"
Dina: "Sekarang gerainya rame banget, tapi rasanya tetap sama kayak dulu"
Bu Lilis mengaku sudah 5 tahun berjualan dengan gerobak dorong. "Dari dulu mimpi punya tempat sendiri biar gak kepanasan," ujarnya. Kemenangan itu datang tepat ketika ia hampir menyerah karena persaingan semakin ketat.
Dengan bijak, uang tersebut digunakan untuk membuka gerai kecil di lokasi strategis dekat kampus, tetap mempertahankan resep turun-temurun yang membuatnya terkenal.
Gerai baru Bu Lilis kini memiliki AC dan tempat duduk nyaman. "Tapi harga tetap terjangkau untuk mahasiswa," tegasnya. Banyak pelanggan setia yang senang karena kini bisa menikmati mango sticky rice favorit mereka dengan lebih nyaman.
Pelanggan lamanya, Andi, berkomentar: "Rasanya tetap autentik, hanya saja sekarang lebih higienis dan nyaman."
Kesuksesan Bu Lilis menjadi inspirasi bagi pedagang kecil lain di sekitarnya. Banyak yang mulai optimis bahwa usaha mereka juga bisa berkembang dengan ketekunan.
Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Surabaya menyatakan: "Ini bukti bahwa dengan manajemen yang baik, rezeki nomplok bisa diubah menjadi usaha berkelanjutan."
Meski kini memiliki gerai modern, Bu Lilis tetap membuat mangganya sendiri setiap pagi. "Ini resep almarhum ibu saya, harus tetap spesial," ujarnya sambil tersenyum.
Ahli kuliner Surabaya, Chef Adi, menambahkan: "Kesuksesan Bu Lilis menunjukkan bahwa rasa autentik dan konsistensi adalah kunci bisnis kuliner."
Kisah Bu Lilis bukan sekadar tentang jackpot atau nominal uang, tetapi tentang ketekunan seorang ibu yang tak kenal lelah. Di balik setiap potongan mangga yang manis dan ketan yang lembut, tersimpan pelajaran berharga bahwa kesetiaan pada kualitas dan rezeki yang baik akan datang pada waktunya. Yang terpenting bukanlah seberapa besar yang kita dapatkan, tetapi bagaimana kita mensyukurinya dan menggunakannya untuk terus berkembang tanpa melupakan jati diri.